Sabtu, 14 Juli 2012

Seindah Senja di Pondokku

Oleh: Siti Nur Avivah


           Tepat pukul empat sore Santriwan dan Santriwati berhamburan keluar masjid. Semua Santri langsung menuju kamarnya untuk melakukan aktivitas sore di pondoknya tercinta. Selesai melakukan salat asar berjamaah di masjid dan tilawah Al-qur’an. Santriwati dan santriwati  bergegas menuju asmaranya masing-masing berbagai aktivitas sebagai seorang santri dilakukannya.
            Ada yang masih berdiam diri di masjid melanjutkan tilawahnya sambil menggerak-gerakan tasbih yang di tangannya. Seketika aku bergegas menuju asramaku, aku melihat ada yang melakukan aktivitasnya cuci mencuci pakaiannya dengan setumpuk beberapa ember, lantaran sudah seminggu tak mencuci bajunya.
            Sesampainya aku dikamar, aku langsung melipat mukenaku dan bergegas mengantri mandi, beberapa perlengkapan mandipun  sudah siap kubawa. 10 menit berlalu akupun belum juga masuk kamar mandi, ramai sekali yang mandi sore ini. Dan akhinya 15 menit kemudian aku mendapat giliran untuk mandi. Setelah mandi aku bergegas keluar asrama untuk menikmati senja di pondokku tercinta. Aku melihat berbagai aktivitas yang dilakukan para santriwati. Ada yang sibuk dengan ekstrakulikuler pencak silatnya, marching band, pramuka, tari, basket, dan lainnya.
            Lalu akupun bergegas menuju tanaman sekedar melihat bunga-bunga cantik yang tumbuh bermekaran, beberapa santriwati ada yang menyirami tanaman-tanaman, semua terlihat segar kembali setelah di beri minum, terlihat segar kembali tanaman hijau yang semula lusuh dibawah terik matahari.
            Tepat pukul lima sore bel Bagian Pengasuhan Santri pun berdering, tanda diperintahkannya menyudahi aktivitasnya, kembali kekamar masing-masing untuk bersiap menuju masjid melakukan salat magrib berjamaah. Dan para santriwati yang melakukan aktivitas diluar asrama untuk persiapan salat magrib berjamaah di masjid. Tiga puluh menit kemudian, tepatnya pukul lima lewat tiga puluh menit nampak beberapa santriwati yang saling bersholawatan di masjid sambil menunggu waktu salat magrib.
            Dan tak lama kemudian bel asrama pun berdering menandakan seluruh santriwati yang salat untuk menuju masjid dan bagi santriwati yang berhalangan tidak salat diharapkan tetap dikamarnya masing-masing, dan dilarang untuk berkeliaran diluar asrama pada waktu salat magrib.
            Dalam perjalanaku menuju masjid kupandangi sekeliling lingkungan pondokku bersih dan rapi, segarnya mata seketika yang kupandangi rimbunan pohon hijau. Tak ada lagi sampah yang berserakan, tak tampak lagi jatuhan dedaunan kering, semua tampak indah dan rapi. Lantunan sholawatan yang indah menyentuh hati, terasa berbeda sore ini, tentram, indah, dan nyaman sekali. Tampak beberapa santriwati menuju masjid sambil bersenda gurau dengan teman-temannya, pancaran kebahagiaan yang terlihat.
            Tak lama kemudian kumandang adzan magrib pun terdengar dengan merdunya suara muadzin. Tampak pohon bergoyang-goyang riuh, lantunan kicauan burung yang indah saat adzan magrib dikumandangkan. Tumbuhan dan hewan pun bertasbih memuja asma-Nya. Begitulah kuasa-Nya. Birunya lagit pun menjadi jingga yang anggun dan tak lepas dari kuasa-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar