Dari
depan hanya terlihat sekilas, ruangan yang lumayan indah dan rapi meskipun
banyak barang. Dari semua ruangan yang ada di rumah ku, hanya dapur mini inilah
tempat yang memiliki banyak barang. Ruangannya
memang tidak luas, tetapi nyaman untuk bercengkrama dengan ibu yang sedang
memasak saat aku libur kuliah. Dinding nya dicat berwarna putih dengan nuansa
atap asbes bening sehingga cahaya matahari selalu masuk memenuhi ruangan itu.
Dari sebelah kiri dapur ini terlihat
kulkas berwarna biru dengan di sebelah nya rak untuk menyimpan wajan dan panic
besar. Disana juga terdapat meja coklat untuk menaruh makanan dan minuman. Dari
sebelah kanan terlihat mesin air dan tempat untuk mencuci piring kotor. Di
sebelah nya terdapat kompor dan rak yang berisi rentetan panci-panci dan wajan
untuk memasak,serta piring dan gelas yang terlihat rapi di tata.
Di dinding itu terdapat jam dinding
yang hanya berdentang 3 kali sehari, yang menandakan waktu untuk makan. Lantai
dapur ku itu hanya terbuat dari lapisan ubin berwarna abu-abu tanpa alas. Dapur
itu bersih walaupun tidak begitu besar, karena setiap ada sampah selalu
langsung di buang sehingga tidak menimbulkan bau tidak sedap. Dikala hujan
dapur ku ini yang paling terasa menyeramkan,rintik air hujan terdengar jelas
diatas atap asbes bening itu. Terlebih lagi bila ada petir dan kilat,terlihat
merah seperti terbakar dan terdengar bunyi menggelegar yang menggetarkan
seluruh ruangan.
Itulah Dapur ku, ibu selalu berkata
‘walaupun kecil,kalau bersih akan terasa sangat nyaman’. Memang mini
tetapi ruangan itu selalu menjadi tempat favorit ku di dalam istanaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar