Sabtu, 14 Juli 2012

Malam Hangat di Kota Tua

Oleh: Afrita Rizky Nurul Afthie


         Pukul  tujuh, malam itu di kota tua pusat dari ibu kota Jakarta. Suasana dingin mulai terasa saat matahari mulai meredupkan sinarnya. Tetapi dingin nya udara Jakarta,tidak sedingin kepedesaan. Sejak pagi kota tua memang sudah di padati oleh pengunjung yang hendak berlibur menikmati suasana kota pada saat koloni Belanda dulu.
            Memang indah, banyak pasangan yang hendak menikah mengambil foto-foto mesra disana sebelum mereka menikah. Suasana unik sebuah kota di lengkapi dengan bangunan-bangunan tua yang menjulang  tinggi menjadikan kota tua sebagai objek wisata bagi penggemar kerajinan unik dari seluruh nusantara.
            Siang hari memang terasa menyengat,karena tidak terdapat banyak pohon disana. Tetapi, rasa haus dan lelah setelah berjalan-jalan bisa terobati dengan indahnya bangunan tua serta berbagai  minuman enak nan menyegarkan khas dari daerah Jakarta. Museum disana menyajikan benda-benda kerajinan yang khas dari zaman dahulu dan masih terawat hingga sekarang. Berbagai senjata,pakaian,lukisan,topeng,wayang,arca,hingga alat memasak yang terbuat dari keramik dan porselen pun tersedia disini.
            Hari mulai senja, bangunan-bangunan tua itu seperti memantulkan kembali cahaya matahari yang mulai menyoroti kaca-kaca bangunan itu. Panorama gedung unik dihiasi lembut nya matahari yang menjadi  latar belakang dari gedung-gedung itu,semakin membuat indah nya kota tua. Menikmati jingga nya langit sore di kota tua temani dengan iringan musik  khas Jakarta membuat ku makin terlarut hingga tak terasa matahari mulai tenggelam di balik gedung tua.
            Indahnya kota Jakarta, menikmati kota sejarah bukan hanya mendapatkan pengalaman yang berharga tetapi juga keindahan panorama gedung unik menjadikan kota tua ini sebagai pusat budaya di Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar