Pukul tujuh, malam itu di kota tua pusat dari ibu
kota Jakarta. Suasana dingin mulai terasa saat matahari mulai meredupkan
sinarnya. Tetapi dingin nya udara Jakarta,tidak sedingin kepedesaan. Sejak pagi
kota tua memang sudah di padati oleh pengunjung yang hendak berlibur menikmati
suasana kota pada saat koloni Belanda dulu.
Memang indah, banyak pasangan yang
hendak menikah mengambil foto-foto mesra disana sebelum mereka menikah. Suasana
unik sebuah kota di lengkapi dengan bangunan-bangunan tua yang menjulang tinggi menjadikan kota tua sebagai objek
wisata bagi penggemar kerajinan unik dari seluruh nusantara.
Siang hari memang terasa
menyengat,karena tidak terdapat banyak pohon disana. Tetapi, rasa haus dan
lelah setelah berjalan-jalan bisa terobati dengan indahnya bangunan tua serta
berbagai minuman enak nan menyegarkan
khas dari daerah Jakarta. Museum disana menyajikan benda-benda kerajinan yang
khas dari zaman dahulu dan masih terawat hingga sekarang. Berbagai
senjata,pakaian,lukisan,topeng,wayang,arca,hingga alat memasak yang terbuat
dari keramik dan porselen pun tersedia disini.
Hari mulai senja, bangunan-bangunan
tua itu seperti memantulkan kembali cahaya matahari yang mulai menyoroti
kaca-kaca bangunan itu. Panorama gedung unik dihiasi lembut nya matahari yang
menjadi latar belakang dari
gedung-gedung itu,semakin membuat indah nya kota tua. Menikmati jingga nya
langit sore di kota tua temani dengan iringan musik khas Jakarta membuat ku makin terlarut hingga
tak terasa matahari mulai tenggelam di balik gedung tua.
Indahnya kota Jakarta, menikmati
kota sejarah bukan hanya mendapatkan pengalaman yang berharga tetapi juga
keindahan panorama gedung unik menjadikan kota tua ini sebagai pusat budaya di
Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar