Sabtu, 14 Juli 2012

Senja di Halaman Rumah

Oleh: Adnan Chaidar


               Pukul lima, suatu senja yang ramai di halaman rumah. Matahari yang sudah condong  jauh ke barat masih memancarkan sisa cahaya melalui sela-sela daun mangga dan kelapa tapat di sekelilingku, pancaran sinar terbias hangat namun sangat menyengat. Pada saat seperti sekarang ini, masih ramai terasa obrolan-obrolan para sanak saudara di sekitar rumahku. Anak ayam masuk ke tempat tinggalnya masing-masing bersama induknya.
            Hembusan angin yang begitu nikmat sangat terasa di sekelilingku. Para kawanan sang pekerja di malam hari sudah bermunculan mengitari langit yang luas itu. Saat yang di tunggupun tiba kawanan anak-anak kecil sudah siap memainkan hobi mereka sehari-hari yaitu memainkan sikulit bundar. Iya, mereka memainkan sepak bola, dengan perasaan riang gembira dan penuh semangat mereka segera membagi dua tim untuk bertanding membuktikan siapa yang hebat diantara mereka.
            Hari mulai henyap, matahari yang tegak berdiri seakan tak kuasa di selimuti peketnya malam. Tibalah suara adzan yang terdengar begitu hikmat di hati seakan membuat kaki-kaki mereka terhenti untuk menendang bola.
            Suara ocehan mereka terdengar sangat bising ketika mereka hendak pulang kerumah masing-masing, hingga satu demi satu pintu mulai rapat tak terlihat satupun pintu yang masih terbuka, lampu-lampu sudah mulai terang memberikan secerca cahaya kehidupan untuk mereka anak-anak penerus tonggak kehidupan bangsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar