Pas
tepat di tengah urutan kamar itu adalah kamarku.disitulah ruangan tempat
kuhabiskan hari-hari ku. Dibalik pintu di sebelah depan terdapat selembar
hordeng yang menghalangi pintu kamar ku. Siapa sangka dan mengira kalau kamar
ku tak kalah rapihnya dengan para wanita, meskipun agak sedikit jorok.
Di kamar yang berukuran kurang lebih
4X4 M itu. Banyak sekali barang-barang yang terdiam bisu, yang tertata dengan
rapi. Di balik pintu bagian dalam, terdapat banyak pakaia-pakain yang
tergantung dalam keadaan rapih,tidak jauh dari situ,kira-kira satu langkah dari
pintu, terdapat sebuah cermin yang tertempel erat di tembok yang berukuran
hampir sama dengan tinggi badan ku.
Tepat berhadapan dengan cermin ada
sebuah lemari yang biasa aku gunakan untuk menyimpan pakaian dan lain-lain. Ada
sebuah yang terdapat tepat di samping lemari,meja itu ku gunakan untuk apa saja
sampai-sampai aku pun menganggap benda ini lah yang paling tidak jelas
keberadaan dan fungsinya,tapi biasa aku gunakan untuk menaru pakaian yang sudah
kering karna bertatap matahari.
Kira-kira 3 langkah dari meja,ku
temukan terdapat sebuah karpet yang terhampar pasrah, di sinilah tempat ku
memejamkan mata, tempat beristirahat sejenak dari rasa lelah nya menjalan kan
seluruh aktivitas ku di balik pintu kamar ku ini. Banyak sekali barang-barang
yang terdapat di atas hamparan karpet,di situ lah ada bantal beserta
kawan-kawan,ada tas dan yang lain nya.memang tidak banyak atribut di dalam
sana, di sebabkan karana terbatasnya ukuran kamar ku.
Begitulah
sedikit gambaran dari kamar si perjaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar