Sabtu, 14 Juli 2012

Malam di Asrama

Oleh: Sri Ulfa Handayani


             Pukul Sembilan,suatu malam yang dingin di asrama putrid. Langit sudah sangat gelap hnya beberapa bintang yang terlihat yang didampingi sang bulan sabit. Cahaya bulan saat itu cukup untuk mnerangi malam itu. Di tambah lagi terang nya lampu-Lmpu di setiap kamar asrama. Angin malam pun mulai berhembus lembut hingga terasa sampai ke tulang ku.
            Pada saat seperti ini biasanya para warga asrama sudah brada di dalam kamar mereka masing-masing. Hanya ada beberapa orang saja yang sedang mengobrol  atau bersenda gurau di teras atau di balkon. Tak terdengar lagi suara-suara warga asrama putri yang  nyaring seperti di pagi hari atau di sore hari. Hanya ada beberapa suara orang mengobrol saja.
            Pintu gerbang asrama kini sudah tidak terbuka lebar lagi. Tidak seperti saat pagi atau siang hari. Tampak beberapa warga asrama putrid berlalu lalang melewati pintu gerbang asrama. Kini pintu gerbang itu hanya terbuka sekitar  1 meter saja. Karena jam sudah memasuki pukul 10 malam. Maka pintu gerbang asrama pun akan di tutup oleh bapak Ahmad si penjaga pos asrama.
            Pos asrama pun kini hanya tampak seorang bapak security. Beliau adalah bapak ahmad. Pos yang selalu ramai di singgahi warga asrama putrid untuk menitipkan kunci kunci kamar itu pun sepi sekali. Hanya kedengeran suara tv yang di nyalakan oleh pak ahmad,
            Disebelah kanan pos security, tampak lah sebuah kantin yang sangat sepi. Kantin itu akan ramai oleh warga asrama putri pada pukul enam pagi sampai Sembilan malam tercium pula aroma masakan dari dapur kantin serta diramaikan oleh suara-suara pembeli. Namun pada malam hari kantin terasa sangat kalam,sepi,dingin dan sedikit menyeramkan.karena hanya ada beberapa kursi,meja lemari dan alat-alat memasak lainnya,tanpa ada seorang pun di kantin itu.
            Angin malam pun semakin kencang berhembus hingga menusuk tulang ku. Seakan memberitahuku waktu telah malam dan aku harus beristirhata. Lampu-lampu di setiap kamar warga asrama pun sudah pdam. Menandakan bahwa penghuninya sudah beristirahat. Akupun amsuk ke dalam kamar untuk bristirahat di kasur dan menghangatkan badan dengan selimut. Asramapun kini sepi bagaikan taq berpenghuni. Sedangkan esok hari asrama ini akan kembali di ramaikan oleh warga srama putri yang akan kembali beraktivitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar